Kamis, 02 November 2017

Pengujian Dalam Perangkat Lunak

3 Metode Pengujian Dalam Perangkat Lunak
  1. White box testing
Adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program, variabel, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di-compile ulang.

Pengujian white box
Menggunakan metode desain test case yang menggunakan struktur control desain procedural untuk memperoleh test case. Disebut juga pengujian glassbox. Dengan pengujian whitebox, perekayasa dapat melakukan :
  • Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen pada suatu modul telah digunakan paling tidak satu kali.
  • Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true and false.
  • Mengeksekusi semua loop pada batasan mereka dan pada batas operasional mereka.
  • Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitasnya.
Dengan meenggunakan metode white box, analis sistem akan dapat memperoleh test case yang:
  • menjamin seluruh independent path di dalam modul yang dikerjakan sekurang-kurangnya sekali.
  • mengerjakan seluruh keputusan logikal.
  • mengerjakan seluruh loop yang sesuai dengan batasannya.
  • mengerjakan seluruh struktur data internal yang menjamin validitas.

Keunggulan dan Kekurangan White Box
Keunggulan
  • Kebenaran program dalam mendefinisikan algoritma dapat diketahui secara langsung dengan pengolahan path.
  • Menentukan kualitas pekerjaan coding dan pengaruhnya untuk standar coding.
Kekurangan
  • Jumlah biaya untuk white box testing lebih besar daripada biaya yang dibutuhkan untuk black box, untuk ukuran software yang sama.
  • Belum mampu melakukan tes ketersediaan, kehandalan, daya tahan beban dan testing – testing lain yang berhubungan dengan kebutuhan faktor – faktor untuk operasi, revisi dan transisi.

  1. Black box testing
Adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja (lihat pengujian white-box).

Pengujian black box
Berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Disebut juga pengujian behavioral atau pengujian partisi. Pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black box berusaha menemukan :
• Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
• Kesalahan interface
• Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
• Kesalahan kinerja
• Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
• Kesalahan performansi
• Kesalahan inisialisasi dan tujuan akhir
Dengan mengaplikasikan teknik black box, maka kita menarik serangkaian test case yang
memenuhi kriteria berikut :
• Test case yang mengurangi, dengan harga lebih dari satu, jumlah test case tambahan yang harus  didesain untuk mencapai pengujian yang dapat
dipertanggungjawabkan.
•Test case yang member tahu kita sesuatu mengenai kehadiran atau ketidakhadiran
kelas kesalahan, daripada member tahu kesalahan yang berhubungan hanya
dengan pengujian spesifik.

Keunggulan dan Kekurangan Black Box:
Keunggulan
  • Black box testing dapat menguji keseluruhan fungsionalitas perangkat lunak.
  • Black box testing dapat memilih subset test yang secara efektif dan efisien dapat menemukan cacat. Dengan cara ini black box testing dapat membantu memaksimalkan testing investment.
Kekurangan
  • Ketika tester melakukan black box testing, tester tidak akan pernah yakin apakah perangkat lunak yang diuji telah benar-benar lolos pengujian.

  1. Gray box testing
Adalah metode pengujian perangkat lunak yang adalah kombinasi dari Black box testing dan White box testing. Dalam Black box testing, struktur internal dari item yang sedang diuji tidak diketahui tester dan White box testing struktur internal di dikenal. Dalam pengujian Gray box testing, struktur internal sebagian dikenal. Ini melibatkan memiliki akses ke internal data struktur dan algoritma untuk tujuan merancang uji kasus, tetapi pengujian pada pengguna, atau tingkat Black box. Grey-box, berusaha menggabungkan kedua metode diatas, mengambil kelebihan keduanya, mengurangi kekurangan keduanya. Teknik verifikasi modern menerapkan combine-method ini.

Ref :
https://johns1987.wordpress.com/2013/11/22/3-metode-pengujian-dalam-perangkat-lunak/

SDLC

System Development Life Cycle (SDLC)


SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan
System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.
Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda.
Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah
1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan
2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem
3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi
4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan
5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat
6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat
Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke langkah sebelumnya.
Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem

Selasa, 31 Oktober 2017

Manfaat Menggunakan ACL dan Siklus Data ACL

1. Manfaat menggunakan ACL :

1. Dapat membantu dalam mengAkses data baik langsung (Direct) kedalam system jaringan ataupun InDirect
(tidak langsung) melalui media lain seperti
softcopy dalam bentuk Teks file / Report.
2. Menempatkan kesalahan dan potensial “fraud”sebagai pembanding dan menganlisa file-file menurut aturan-aturan yang ada.
3. Mengidentifikasi kecenderungan/gejala-gejala, dapat juga menunjukan dengan tepat/sasaran pengecualian data dan menyoroti potensial area yang menjadi
perhatian.
4. Mengidentifikasi proses perhitungan kembali dan proses Verifikasi yang benar
5. Mengidentifikasi persoalan sistem pengawasan dan memastikan terpenuhinya permohonan dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan
6. Aging dan menganalisa Account Receivable/Payable atau beberapa transaksi lain dengan menggunakan basis waktu yang sensitive
7. Memulihkan biaya atau pendapatan yang hilang dengan pengujian data pada data-data duplikasi pembayaran, menguji data-data nomor Invoice/Faktur yang
hilang atau pelayanan yang tidak tertagih.
8. Menguji terhadap hubungan antara Authorisasi karyawan dengan supplier.
9. Melakukan proses Data Cleansing & Data Matching atau pembersihan data dari data-data duplikasi terutama dari kesalahan pengetikan oleh End-User
10. Dapat melaksanakan tugas pengawasan dan pemeriksaaan dengan lebih fokus, cepat, efisien dan efektif dengan lingkup yang lebih luas dan analisa lebih
mendalam. Mengidentifikasi penyimpangan (Fraud Detection) dapat dilakukan dengan cepat dan akurat. Sehingga memiliki waktu lebih banyak alam
menganalisa data dan pembuktian.
Selain itu adapun manfaat lain dari ACL :
§ Bagi auditor , penggunaan ACL akan membantu mereka dalam melaksanakan tugas audit secara lebih terfokus, cepat, efisien, efektif, dan murah dengan lingkup yang lebih luas dan analisis mendalam. Indikasi penyimpangan dapat dilakukan dengan cepat, akurat, dan dengan beraneka ragam analisis menggunakan ACL sehingga auditor dapat menemukan lebih banyak penyimpangandan memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan pembuktian
§ Untuk manajemen, termasuk profesi akunting dan keuangan, ACL dapat membantu mereka dalam menganalisis data dan informasi perusahaan, pengujian pengendalian yang telah ada, dan pembuatan laporan manajemen secara cepat dan fleksibel.
Ada banyak software selain ACL yang saat ini beredar dan digunakan oleh Kantor-Kantor Akuntan Publik di seluruh dunia. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

a. IDEA (Interactive Data Analysis Software)
IDEA adalah software yang merupakan software audit yang dapat digunakan untuk membuat rekonsiliasi,
investigasi kecurangan, internal/operational audit, pemindahan file, mempersiapkan laporan manajemen dan
analisis-analisis lainnya, termasuk menelusuri security log.

b. APG (Audit Program Generator)
Software APG dapat membantu tim audit untuk menambah, menghapus atau melakukan modifikasi item-item
individual dalam daftar perencanaan audit untuk menyesuaikan antara pekerjaan auditor dengan keperluan klien
mereka.

c. Microsoft Excel
Software lain yang kemungkinan digunakan oleh Kantor Akuntan Publik dalam melakukan audit berbantuan
computer adalah dengan menggunakan Microsoft Excel. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa Microsoft
Excel adalah program aplikasi spreadsheet yang paling populer saat ini.
Dengan kemampuannya membaca file database seperti DBF dan MDB, serta ditambah dengan dukungan fungsi
fungsi/formula-formula yang ada

d. AUDIT-Easy
Adalah software yang digunakan untuk mengembangkan dan melakukan audit kepatuhaninternaldaneksternal.

e. EZ-RStats
Adalah software audit dengan beberapa kegunaan sebagai berikut:
· Mengidentifikasi duplikasi, selisih-selisih, jumlah populasi, klasifikasi dan stratifikasi data, univariate statistik,
menentukan ukuran sample, persentil/quartile, histogram, dan lainnya.
· Menentukan prosedur-prosedur seperti misalnya test Hukum Benford (Benford’s Law) besaran nilai kumulatif
moneter sampling, interval sampling,cross tabulasi,
· Dapat digunakan untuk melakukan beberapa pengujian statistik seperti Chi Square, pemeriksaan nomor kartu
kredit, penyusunan nomor keatas dan kebawah.
· Menghasilkan grafik – histogram, garis trend, grafik pareto, dan lain-lain

f. QSAQ
Software ini digunakan untuk menjadwalkan, mengelola analisis dan mengadakan internal audit, penilaian,
pengujian dan pemeriksaan. Software ini didesain untuk mengorganisasikan, melangsungkan, mendokumentasikan,
dan melaporkan dalam internal audit dan eksternal audit.

g. RandomAuditAssistant
Adalah software untuk mendapatkan sample audit yang valid dari atas audityang telahditetapkan.

h. RAT-STATS
Adalah paket software statistik yang didesain untuk membantu auditor dalam menetapkan sample audit secara
acak dan mengevaluasi hasilnya.

i. AutoAudit
Software ini merupakan sistem informasi audit yang terintegrasi. Software ini memungkinkan departemen audit
untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dalam satu database.

2. Siklus Data ACL

         Perencanaan
Rencanakan pekerjaan anda sebelum memulai sebuah project. Dengan merumuskan jelas tujuanya
sebelum mulai analisis, dengan mengembangkan strategi dan waktu serta sumber daya.

         Akses Data
Langkah berikutnya adalah mengakses data yang digariskan dalam rencana strategis. Dengan
mencari, meminta, dan mentransfer data sebelumnya untuk membacanya dengan ACL.
         Integritas data Verifikasi Data
Setelah menerima data, maka diperlukan untuk menguji integritas. Jika anda memulai project anda
tanpa harus diverifikasi terlebih dahulu data yang integritas, ada kemungkinan tidak lengkap
atau tidak benar.
         Analisis Data
Dalam analisis tahap melakukan tes yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Anda mungkin akan
menggunakan kombinasi perintah, filter, dan hitungan dalam analisis Anda.
         Pelaporan Hasil
Tergantung pada proyek tersebut, Anda mungkin perlu membuat laporan dari yang dihasilkan. ACL
dapat membuat berbagai jenis laporan, termasuk multiline, detail, dan ringkasan laporan

Senin, 09 Oktober 2017

Audit Teknologi Informasi

Oleh
Septian Ade Nugroho
NPM: 1C114770 


I.       PENDAHULUAN
Sistem Informasi  adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara dimana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
Dalam proses bisnis tidak luput pula dari suatu yang bernama Audit. Secara umum pengertian audit adalah proses sistematis yang dilakukan oleh orang yang berkompeten dan independen dengan mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti dan bertujuan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
Melalui perkembangan teknologi diberbagai bidang, terutama pada bidang bisnis atau perusahaan.  Audit teknologi informasi adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Audit teknologi informasi dimaksudkan untuk mencegah ancaman atau kerugian dalam suatu perusahaan.

II.      PEMBAHASAN

A.     Pengertian Audit  IT.
Audit teknologi informasi atau information systems (IS) audit adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam mencapai target organisasinya.
B.     Jenis Audit IT.
1.      Sistem dan aplikasi.
Memeriksa apakah sistem dan aplikasi sesuai dengan kebutuhan organisasi, berdayaguna, dan memiliki kontrol yang cukup baik untuk menjamin keabsahan, kehandalan, tepat waktu, dan keamanan pada input, proses, output pada semua tingkat kegiatan sistem.
2.      Fasilitas pemrosesan informasi.
Memeriksa apakah fasilitas pemrosesan terkendali untuk menjamin ketepatan waktu, ketelitian, dan pemrosesan aplikasi yang efisien dalam keadaan normal dan buruk.
3.       Pengembangan sistem.
Memeriksa apakah sistem yang dikembangkan mencakup kebutuhan obyektif organisasi.
4.       Arsitektur perusahaan dan manajemen TI
Memeriksa apakah manajemen TI dapat mengembangkan struktur organisasi dan prosedur yang menjamin kontrol dan lingkungan yang berdaya guna untuk pemrosesan informasi.
5.       Client/Server, telekomunikasi, intranet, dan ekstranet
Memeriksa apakah kontrol-kontrol berfungsi pada client, server, dan jaringan yang menghubungkan client dan server.

C.     Metodologi Audit IT
Dalam praktiknya, tahapan-tahapan dalam audit IT tidak berbeda dengan audit pada umumnya, sebagai berikut :
1.      Tahapan Perencanaan.
Sebagai suatu pendahuluan mutlak perlu dilakukan agar auditor mengenal benar obyek yang akan diperiksa sehingga menghasilkan suatu program audit yang didesain sedemikian rupa agar pelaksanaannya akan berjalan efektif dan efisien.
2.      Mengidentifikasikan reiko dan kendali.
Untuk memastikan bahwa qualified resource sudah dimiliki, dalam hal ini aspek SDM yang berpengalaman dan juga referensi praktik-praktik terbaik.
3.      Mengevaluasi kendali dan mengumpulkan bukti-bukti.
Melalui berbagai teknik termasuk survei, interview, observasi, dan review dokumentasi.
4.       Mendokumentasikan.
Mengumpulkan temuan-temuan dan mengidentifikasikan dengan auditee
5.       Menyusun laporan.
Mencakup tujuan pemeriksaan, sifat, dan kedalaman pemeriksaan yang dilakukan.

D.     Alasan dilakukannya Audit IT
Ron Webber, Dekan Fakultas Teknologi Informasi, monash University, dalam salah satu bukunya Information System Controls and Audit (Prentice-Hall, 2000) menyatakan beberapa alasan penting mengapa Audit IT perlu dilakukan, antara lain :
1.    Kerugian akibat kehilangan data.
2.     Kesalahan dalam pengambilan keputusan.
3.     Resiko kebocoran data.
4.     Penyalahgunaan komputer.
5.     Kerugian akibat kesalahan proses perhitungan.
6.    Tingginya nilai investasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer.

E.     Manfaat Audit IT
1.      Manfaat pada saat Implementasi (Pre-Implementation Review)
·      Institusi dapat mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan ataupun memenuhi acceptance criteria.\
·      Mengetahui apakah pemakai telah siap menggunakan sistem tersebut.
·      Mengetahui apakah outcome sesuai dengan harapan manajemen.
2.      Manfaat setelah sistem live (Post-Implementation Review)
·      Institusi mendapat masukan atas risiko-risiko yang masih yang masih ada dan saran untuk penanganannya.
·      Masukan-masukan tersebut dimasukkan dalam agenda penyempurnaan sistem, perencanaan strategis, dan anggaran pada periode berikutnya.
·      Bahan untuk perencanaan strategis dan rencana anggaran di masa mendatang.
·      Memberikan reasonable assurance bahwa sistem informasi telah sesuai dengan kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan.
·      Membantu memastikan bahwa jejak pemeriksaan (audit trail) telah diaktifkan dan dapat digunakan oleh manajemen, auditor maupun pihak lain yang berwewenang melakukan pemeriksaan.
·      Membantu dalam penilaian apakah initial proposed values telah terealisasi dan saran tindak lanjutnya.

F.     Perusahaan yang sudah menggunakan Audit IT
Secara umum perusahaan-perusahaan besar telah menggunakan Audit IT, bahkan tidak hanya perusahaan swasta pemerintahan pun juga menggunakan Audit IT. Berikut adalah contoh perusahaan yang menggunakan Audit IT:
·      WIKA
·      Dinas Penerangan Angkatan Laut
·      LAPAN
·      Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia
·      ITS (Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya)
·      Premi AIR Indonesia
·      Indoexpress.co.id
·      AsRev
·      JoinUs Education Center
·      Restoran Sederhana
·      PT. Buana Perkasa Graha
·      Dll
(Sumber : ESSII TECH)
III.    KESIMPULAN
Audit IT merupakan urutan kronologis catatan audit, yang masing-masing berisikan bukti langsung yang berkaitan dengan yang dihasilkan dari pelaksanaan suatu proses bisnis atau fungsi sistem. Catatan audit biasanya hasil kerja dari kegiatan seperti transaksi atau komunikasi oleh orang-orang individu, sistem, rekening atau badan lainnya. Dengan adanya Audit IT diharapkan semua kronologis/kegiatan program dapat terekam dengan baik sehingga roda suatu badan atau perusahaan dapat berjalan dengan baik. Tidak hanya perusahaan swasta saja yang menggunakan Audit IT melainkan badan milik pemerintahan pun juga menggunakan Audit IT bahkan hampir disemua perusahaan atau badan dan atau Kementrian menggunakan Audit IT.

IV.    REFERENSI
Untuk penulisan paper ini penulis mengambil referensi dari internet dengan link sebagai berikut:

Jumat, 09 Juni 2017

Membuat Flyer dengan adobe Page Maker (TGS SOFTSKILL)

Membuat template dengan menggunkan AdobeIllustrator
2. Kemudian Buka Adobe Page maker

3. Pilih File > New atau tekan Ctrl+N untuk membuka kotak dialog Document Setup.



4. Dalam kotak dialog Document Setup kita bisa mengatur ukuran, seperti :
Pilih A4 (ukuran kertas)  pada Page size, maka dimension juga akan ikut berubah. Atau merubah dimensions untuk ukuran yang yang dikehendaki. Pilih Tall untuk Orientation. Pastikan pilih Double-sided dan Facing Pages terpilih. Masukan 2  mm untuk Number of Pages dan masukan angka 20 mm untuk seluruh batas margin. Pilih 2400 dpi untuk Target Output Printer, lalu pilih nama Printer yang anda gunakan.  



5 . Membuat backround Color dengan menggunakan rectangle tool pada toolbox dan membri warna pada color box disamping

6. Mengimport template yg telah dibuat tadi dengan klik file-Place, atau bisa dengan shortcut key : ctrl-D


7. tampilan info box dari file yg di import , lalu apabila telah disettup klik OK
Akan seperti itu hasil import file

Lalu membuat Ornamen hitam untuk bagian bawah flyer


Yaitu dengan menggunakan rectangle tool, dan member warna fill pada object dengan color box sebelah kanan layar
Kemudian membuat ornament Linkaran dengan menggunakan elipse tool pada toolbox dan beri warna sesuai kebutuhan
Kemudian membuat teks( Tagline) dengan Texttool

Setelah itu klik kanan pada teks dan pilih paragraph (untuk mengatur align teks) lalu ok
Klik kanan lagi lalu pilih character untuk mengedit font lalu klik ok

Lalu posisikan seperti gambar diatass

Berikutnya mengimport gambar kembali yaitu memasukan gambar barcode dan lainya di ornament kotak hitam dibawah, dan di posisikan sedemikian rupa.

Memasukan teks kembali untuk deskripsi flyer, dengan tekstool


Selesai sudah pembuatan Flyer sederhana J




Hasil :